

Padahal ada
dua tokoh yang terlewat, yaitu Sjafruddin Prawiranegara dan Mr.
Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga
disengaja. Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat
Republik Indonesia (1948) ketika Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada awal
agresi militer kedua, sedangkan Assaat adalah Presiden RI saat republik menjadi
bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949).